Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

File APK Pensiun dan Digantikan AAB, Ini Bedanya dan Keuntungan untuk Pengguna

Kompas.com - 01/08/2021, 16:17 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mulai 1 Agustus 2021, format file Android Package atau Android Package Kit alias APK (.apk) akan pensiun. Android akan menggantinya dengan format file baru yakni Android App Bundle atau disingkat AAB (.aab).

Format file ini sudah diumumkan Google, selaku induk Android sejak tahun 2018 lalu dalam acara Google I/O 2018.

Itu artinya, per 1 Agustus nanti, Android mewajibkan semua aplikasi baru didistribusikan dengan format AAB, menggantikan format APK sebagai format distribusi standa

Selain nama, format file APK dan AAB memiliki sejumlah perbedaan lain. Salah satu yang menjadi perhatian adalah ukuran file AAB yang lebih kecil sehingga bisa lebih cepat diunduh dan tidak memenuhi ruang penyimpanan.

Berikut beberapa perbedaan antara format file APK dan AAB, sebagaimana KompasTekno rangkum dari App My Site, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: 8 Aplikasi Android di Play Store Terjangkit Malware Joker, Segera Hapus dari Ponsel Anda

Bagi pengguna

Sementara dari sisi pengguna, keuntungan utama format file AAB adalah aplikasi yang berukuran lebih kecil dibanding file format APK.

Product Manager Google Play, Dom Elliot mengklaim bahwa ukuran file AAB 15 persen lebih kecil dibanding file APK. Ukuran file yang kecil memungkinkan aplikasi lebih cepat untuk diunduh.

Dengan ukuran file aplikasi yang lebih minimalis, konsumsi ruang penyimpanan juga lebih hemat. Terlebih, file AAB hanya akan mengunduh dan menginstal sumber daya fitur Dynamic Feature dan aset file jika diperlukan saja.

Jika tidak diperlukan, sumber daya fitur Dynamic Feature file AAB akan tersimpan di Google Play. Hal ini berbeda dengan file APK, di mana semua sumber daya Dynamic Feature dan asetnya tersimpan di dalam file yang diunduh. Sehingga, memori internal yang digunakan akan lebih besar setelah aplikasi diinstal.

Ukuran file yang kecil membuat risiko aplikasi berhenti bekerja semakin kecil pula. Sebaliknya, ukuran file yang besar membuat risiko aplikasi berhenti juga sama besar.

Sejak diumumkan 2018 lalu, Google mengklaim sudah ada lebih dari 1 juta aplikasi dan game yang dipublikasikan di Google Play menggunakan format AAB.

Baca juga: Cara Cepat Membersihkan Memori Internal HP Android

Bagi programer Android

Dari sisi pengembang, perbedaan ada di sisi submisi atau ketika mengunggah file aplikasi ke Google Play. Ketika file AAB diunggah ke Google Play, file akan dipecah menjadi paket-paket file APK.

Masing-masing pecahan file APK itu terdiri dari sumberdaya (resources) dan aset untuk menjalankan aplikasi sesuai konfigurasi perangkat.

Setiap perangkat yang mendukung aplikasi tersebut, mendapatkan pecahan APK terpisah yang berbeda. Ketika pengguna mengunduh aplikasi tersebut dari Google Play, unduhan hanya mencakup sumberdaya dan aset yang spesifik saja, sesuai kebutuhan untuk menjalankan aplikasi di perangkat.

Proses submisi tersebut berbeda dengan APK, di mana file APK yang diunggah ke Google Play masih utuh sebagaimana file yang diunduh dari Google Play. File APK memuat seluruh sumber daya dan aset, termasuk yang kurang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi.

Termasuk beberapa aplikasi yang masuk di kategori 1.000 aplikasi dan game teratas Google Play, seperti Adobe, Duolingo, Gameloft, Netflix, redBus, Riafy, dan Twitter.

Pengembang juga diminta untuk mengganti jenis ekstensi file OBB dengan Play Asset Delivery atau Play Feature Delivery, jika aset atau fitur aplikasi berukuran lebih dari 150 MB, seperti dihimpun dari 9to5Google.

Sebab, ekstensi file OBB tidak akan mendapat dukungan lagi setelah perubahan format dari APK ke AAB.

OBB merupakan ekstensi yang digunakan oleh beberapa aplikasi Android yang didistribusikan ke Google Play. File tersebut memuat data yang tidak tersimpan di file APK utama, seperti grafis, media, dan aset program berukuran besar lainnya.

Baca juga: Daftar 10 Besar Bahasa Programming Terpopuler

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com