Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identik sebagai Medsos "Boomer", Facebook Bikin Strategi untuk Rayu Gen Z

Kompas.com - 06/06/2024, 11:01 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring banyaknya pilihan media sosial (medsos), popularitas Facebook bagi kalangan muda khususnya generasi Z (orang kelahiran 1997-2012) terbilang minim.

Dibanding gen Z, Facebook justru identik dengan generasi boomer, yaitu mereka yang lahir tahun 1946-1964.

Kondisi ini juga disadari oleh internal Facebook sehingga perusahaan menyusun strategi agar media sosialnya dilirik gen Z.

Dalam sebuah acara di New York City pada Jumat (31/5/2024), eksekutif Facebook memaparkan sejumlah siasat agar platformnya menjadi lebih relevan dengan anak muda setidaknya sampai 20 tahun ke depan.

Baca juga: Jumlah Pengguna Facebook Tembus 3 Miliar walau Ditinggal Gen Z

Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

"Kami tetap mendukung semua orang, tetapi kami juga menyadari bahwa supaya relevan, kami harus membangun (sesuatu) untuk gen Z," kata Head of Facebook, Tom Alison.

"Mereka (gen Z) menginginkan cara untuk mengeksplorasi minat baru dan mereka ingin menemukan orang hingga pakar yang berbagi minat tadi. Dan di situlah menurut kami peran Facebook," lanjut eksekutif Facebook itu.

Facebook juga membagikan strategi serupa untuk menjaring minat gen Z lewat blognya. Berikut rinciannya.

Fokus ke pengguna dewasa muda

Facebook mendapati bahwa lebih dari 40 juta pengguna dewasa muda di Amerika Serikat (AS)/Kanada adalah pengguna aktif harian (daily active users/DAU). Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Nah, generasi muda tersebut saat ini dinilai sedang melakukan transisi, baik itu kuliah, mulai bekerja hingga hidup mandiri di apartemen sendiri. Untuk membantu transisi mereka, Facebook akan berperan menampilkan penawaran furnitur menarik lewat Facebook Marketplace.

Mereka juga bisa menjelajahi minat lewat Facebook Reels atau Group, berkomunikasi dengan komunitas lokal atau UMKM, hingga menemukan orang yang disukai lewat fitur Facebook Dating.

Semua fitur itu diklaim sudah mengalami peningkatan sehingga lebih mudah ditemukan pengguna. Namun, Facebook tak merinci bagaimana mekanisme sebelum atau setelah peningkatan itu diterapkan.

Chatbot AI

Facebook juga mengeklaim pihaknya meningkatkan teknologi di balik rekomendasi Reels dan Feed agar bisa lebih efektif dari sebelumnya. Dalam praktiknya, Facebook memakai arsitektur model baru untuk AI yang bertugas merekomendasikan konten.

Media sosial bikinan Mark Zuckerberg ini menyatakan teknologi itu sudah diuji coba lewat Facebook Reels dan dinilai lebih baik dibanding sebelumnya. Karena itu, teknologi yang sama akan dipasang di semua ekosistem video Facebook, termasuk untuk di Feed.

Facebook juga membangun AI generatif yang didasarkan model bahasa besar (Larga Language Model/LLM) Meta, Llama.

Baca juga: Meta Perkenalkan Code Llama, AI Khusus untuk Coding

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com