KOMPAS.com - Aksi protes demonstran atas kasus kematian yang menimpa George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat (AS), pekan lalu berbuntut kerusuhan dan penjarahan.
Keadaan pun semakin memburuk setelah para demonstran diketahui juga melakukan
penjarahan di beberapa toko-toko di AS, termasuk Apple Store yang menjual produk seperti iPhone, iPad, dan laptop MacBook.
Namun, Apple tidak kalah cerdik, perangkat-perangkat yang dijarah tadi dikunci dengan software sehingga tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya oleh penjarah, atau jika nanti dijual kembali.
Baca juga: Apple Mulai Jual iPhone XR Rekondisi, Ini Harganya
Berdasarkan laporan, sekelompok demonstran berhasil membobol beberapa toko Apple Store yang berada di wilayah Washington DC, Los Angeles, San Francisco, New York, dan Philadelphia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Forbes, Kamis (4/6/2020).
DC Apple store ransacked
— Breaking911 (@Breaking911) May 31, 2020
Aksi penjarahan tersebut diketahui terjadi pada hari Minggu (31/5/2020) waktu setempat.
Kejadian itu pun diabadikan oleh pengguna akun Twitter @Breaking911 yang membagikan video detik-detik para demonstran saat membobol toko Apple Store.
Namun, seorang demonstran yang ikut menjarah kala itu mengatakan bahwa ia tidak dapat membuka kunci layar perangkat iPhone yang ia ambil dari Apple Store.
Nah son I swear to god I’d be heated ???????????? pic.twitter.com/RoFxHV1lLm
— josh (apex male) (@onlyfanobtainer) May 31, 2020
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.