KOMPAS.com - Gara-gara pidatonya yang diduga memicu kericuhan di depan gedung Capitoll Hill pada awal tahun ini, Donald Trump diblokir di media sosial. Mulai dari Facebook, Twitter, Snapchat, hingga Youtube kompak melarang Trump bercuap-cuap di sana.
Seakan tidak mau bergantung dengan perusahaan media sosial besar, Presiden ke-45 AS itu membuat website yang diberi nama "From Desk of Donald J.Trump".
Situs itu kini sudah diluncurkan dan bisa diakses publik. Tampilan antarmuka situs tersebut lebih menyerupai blog pribadi dengan desain serupa Tumblr, namun, layout-nyalebih sederhana dan minimalis.
Seperti layaknya media sosial, pendukung Trump bisa menyukai (like) setiap unggahan, membagikannya di Twitter atau Facebook, atau memberikan donasi.
Selain itu, pengguna juga bisa berbelanja merchandise pendukung Trump yang identik dengan slogan "Make America Great Again" atau "Save America".
Baca juga: YouTube Bersedia Buka Blokir Akun Donald Trump, Tapi Ada Syaratnya
Apabila diperkenankan kembali, tim media sosial Trump memiliki waktu tujuh hari untuk mengaktifkan lagi akun yang sempat diblokir.
Sementara itu, YouTube yang juga memblokir kanal Donald Trump, memutuskan untuk mengaktifkan lagi akun Trump apabila kekerasan di dunia nyata benar-benar berkurang.
Sedangkan Twitter memutuskan untuk memblokir akun Donald Trump secara permanen.
Baca juga: Deretan Media Sosial dan Layanan Online yang Memblokir Donald Trump
Sebelumnya, penasihat senior Donald Trump, Jason Miller sesumbar bahwa Trump akan meluncurkan media sosial baru.
"Platform baru ini akan menjadi besar," ungkap Miller sekitar Maret lalu.
Tapi lewat akun Twitter pribadinya dengan handle @JasonMillerinDC, Miller mengakui bahwa platform ini bukanlah media sosial seperti yang ia singgung sebelumnya. Miller mengatakan akan memberikan informasi tambahan terkait situs web ini dalam beberapa waktu ke depan.
????President Trump’s website is a great resource to find his latest statements and highlights from his first term in office, but this is not a new social media platform. We’ll have additional information coming on that front in the very near future.???? https://t.co/m9ymmHofmI
— Jason Miller (@JasonMillerinDC) May 4, 2021
Dilaporkan BBC sebagaimana dirangkum KompasTekno, Rabu (5/5/2021), situs web itu dibuat oleh Campaign Nucleus, sebuah perusahaan yang meyediakan layanan digital. Perusahaan itu didirikan oleh mantan manajer kampanye Trump, Brad Parscale.
Baca juga: Google, Apple, dan Amazon Hapus Aplikasi Pendukung Trump
Tim kampanye Trump sebelumnya juga memiliki platform lain bernama Parler. Namun, aplikasi yang banyak digunakan para konservatif dan ekstrimis sayap kanan pendukung Trump itu buru-buru dihapus oleh Google dan Apple, sebagai penyedia toko aplikasi.
Parler dinilai banyak memuat unggahan yang mendorong kekerasan dan perbuatan kriminal.
Selain Google dan Apple, Amazon juga menghapus Parler dari layanan cloud miliknya dengan alasan serupa, yakni dinilai menghasut kerusuhan dan kekerasan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.