Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Teori Konsiprasi Serangan 9/11 beserta Bantahannya

Kompas.com - 11/09/2021, 10:29 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber History

Kerusakan akibat tabrakan dilaporkan menyebabkan lubang masuk selebar 4,8 m dan lubang keluar selebar 3,65 m pada sisi tembok barat Pentagon. Selain itu, puing-puing pesawat akibat tabrakan juga tak banyak terlihat di sekitar tempat kejadian.

Ukuran lubang dan sedikitnya puing pesawat inilah yang memicu munculnya teori konspirasi lain. Alih-alih dihantam pesawat American Airlines Penerbangan 77, Pentagon justru disebut diserang rudal atau semacam pesawat tak berawak.

Menurut "truthers", lubang kerusakan itu dinilai terlalu kecil untuk ukuran pesawat Boeing 757 yang memiliki lebar 38 m dan panjang 47 m.

Bantahan:

Namun, teori konspirasi ini dibantah oleh laporan resmi bertajuk "Pentagon Building Performance" dari Institut Teknik Struktural ASCE.

Laporan itu menyebutkan, ukuran lubang akibat tabrakan pesawat di tembok Barat itu sebenarnya memiliki lebar 22 m, bukan 4,8 m seperti yang diberitakan.

Lalu, tabrakan itu memang tidak meninggalkan jejak lubang berbentuk pesawat setinggi 38 m itu. Sebab, salah satu sayap pesawat Boeing 757 sudah lebih dulu hancur ketika menyentuh tanah, sebelum menubruk tembok barat Pentagon.

Lalu, saat tabrakan terjadi, satu sayap sisanya juga terlepas karena terlalu ringan untuk menembus konstruksi tembok barat Pentagon yang terbuat dari beton bertulang.

Sementara untuk kerusakan lubang selebar 3,65 m, itu kemungkinan besar disebabkan oleh roda pesawat ketika mendarat. Roda pesawat ini disebut lebih kokoh dari bodi pesawat saat menubruk tembok.

Teori konspirasi Pentagon dihantam oleh rudal juga langsung dibantah oleh saksi mata, salah satunya adalah CEO KCE Structural Engineers PC, Allyn E. Kilsheimer.

Kilsheimer mengungkapkan, ia menemukan beberapa bagian dari Pesawat Penerbangan 77 sebelum tembok barat runtuh. Termasuk black box, bagian ekor pesawat, seragam kru, pakaian penumpang, serta potongan-potongan bagian tubuh berserakan di sekitar lokasi kecelakaan.

Selain itu, puing-puing pesawat ini disebut banyak yang terpendam di dalam tembok, bukan di luar tembok. Makanya, tak banyak puing yang terlihat dari luar tembok.

3. Pesawat United 93 ditembak jatuh oleh jet tempur

Setelah serangan di WTC dan Pentagon, satu pesawat yang tersisa adalah Pesawat Penerbangan United 93 (Boeing 757). Pesawat ini sedianya memiliki rute penerbangan dari New Jersey menuju San Francisco.

Namun setelah dibajak oleh kelompok militan, United Penerbangan 93 kabarnya akan ditabrakkan ke Gedung Putih. Namun, hal ini tidak terjadi karena pesawat justru jatuh di Shanksville, Pennsylvania.

Para ahli teori konspirasi percaya bahwa Pesawat Penerbangan 93 sengaja ditembak jatuh oleh jet tempur miliki Angkatan Udara AS.

Teori ini berkembang karena ada puing-puing yang terlihat mengambang di Danau India (Indian Lake), di mana lokasi danau ini disebut berada sekitar 6 mil jauhnya dari lokasi jatuhnya Pesawat Penerbangan 93.

Disebutkan pula ada sisa-sisa potongan manusia yang juga mengambang di danau itu. Ini membuat para ahli teori percaya bahwa pesawat itu sudah lebih dulu meledak dan pecah di udara akibat terkena rudal, sebelum jatuh di Shanksville.

Bantahan:

Sejauh ini, tidak pernah ada bukti bahwa ada potongan tubuh manusia ditemukan di Danau India. Namun, puing-puing ringan seperti potongan logam dan kertas dari bagian pesawat memang ditemukan di Danau India.

Tapi hal ini masih masuk akal, karena jarak Danau India sebenarnya hanya 2,4 km jauhnya dari lokasi kecelakaan pesawat United 93.

Terlebih lagi, kecepatan angin timur laut di sana dilaporkan sebesar 14-19 km/jam. Ini diyakini membuat puing-puing ringan tadi bisa dengan mudah terbawa angin dan mendarat di Danau India.

Lalu, pesawat juga akhirnya jatuh di Pennsylvania, bukan di Gedung Putih, kemungkinan besar karena perlawanan yang dilakukan oleh penumpang pesawat.

Saat dibajak, penumpang yang ada dalam pesawat dilaporkan melakukan perlawanan kepada pembajak. Pesawat yang terbang pun akhirnya mulai keluar dari jalur yang diinstruksikan sebelumnya.

Akhirnya, pesawat itu jatuh di sebuah lapangan dekat Shanksville. Peristiwa perlawanan yang heroik di dalam pesawat United Airlines Penerbangan 93 ini menyebabkan pesawat terjatuh dan menyelamatkan Gedung Putih.

4. Pemerintah AS tahu soal serangan 9/11, tapi tak lakukan intervensi militer

Ilustrasi: Foto tertanggal 10 Juni 2020 dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menunjukkan jet tempur AS F/A-18E Super Hornet dari Eagles Strike Fighter Squadron (VFA) 115 berlatih manuver di kapal induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina.US NAVY via AP Ilustrasi: Foto tertanggal 10 Juni 2020 dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menunjukkan jet tempur AS F/A-18E Super Hornet dari Eagles Strike Fighter Squadron (VFA) 115 berlatih manuver di kapal induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina.
Ada pula teori yang menyebutkan bahwa sebenarnya pemerintah AS sudah mengetahui soal serangan 11 September ini. Namun memilih untuk diam dan tidak melakukan intervensi militer.

Ada kepercayaan umum di antara "truthers" yang menyebut Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) dengan sengaja memerintahkan jet tempur mereka untuk mundur dan membiarkan pesawat yang dibajak mencapai target yang dituju.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com