Sekadar informasi, strategi Apple untuk terus menggunakan konektor Lightning di jajaran iPhone-nya belakangan memang menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan.
Pasalnya, komisi Uni Eropa baru-baru ini berencana menggulirkan aturan baru yang mewajibkan semua pabrikan smartphone dan elektronik, termasuk Apple, melengkapi produk mereka dengan konektor pengisi daya USB-C.
Aturan itu dimaksudkan untuk membantu mengurangi limbah elektronik dan memudahkan konsumen tanpa harus memiliki banyak charger.
Baca juga: Alasan Samsung Ganti Jack Audio 3,5 mm dengan USB C di Galaxy A80
Secara teori, jika semua smartphone dan perangkat elektronik menggunakan port USB C, konsumen hanya membutuhkan minimal satu buah charger untuk dipergunakan ke beberapa perangkat.
"Konsumen Eropa sudah cukup lama frustasi dengan charger yang tidak kompatibel menumpuk di laci mereka," kata Wakil presiden eksekutif Komisi Eropa, Margrethe Vestager beberapa waktu lalu.
Menanggapi rencana tersebut, juru bicara Apple mengatakan pihaknya sebetulnya sangat peduli dengan pengalaman konsumen.
Meski demikian, kewajiban menggunakan satu jenis konektor justru akan menghambat inovasi, alih-alih mendorongnya. Sehingga, pada akhirnya konsumen yang akan dirugikan.
"Kami menunggu keterlibatan lanjutan dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang melindungi minat konsumen, serta kemampuan industri untuk berinovasi dan menghadirkan teknologi baru yang menarik pengguna," kata juru bicara Apple beberapa waktu lalu.
Baca juga: Colokan USB Type-C Bakal Dibuat Lebih Aman dari Malware
Terkait isu lingkungan yang jadi alasan Komisi Uni Eropa tadi, Apple mengklaim telah berkomitmen untuk melindungi lingkungan dan sudah mengimplementasikan netralitas karbon untuk seluruh emisi karbon Apple di seluruh dunia.
Sebelumnya, Apple juga sembat memberikan pernyataan soal kewajiban menggunakan konektor USB-C, ketika aturan Komisi Uni Eropa itu mulai terendus pada 2020 lalu.
Kala itu, mereka menjelaskan bahwa campur tangan pihak pemerintah akan memiliki efek buruk bagi konsumen di Eropa yang telah membeli produk Apple, di samping akan berdampak buruk bagi lingkungan.
“Aturan perundang-undangan akan memiliki dampak negatif dan mengganggu ratusan juta perangkat aktif dan aksesori yang digunakan oleh pelanggan kami di Eropa, dan bahkan lebih banyak pelanggan Apple di seluruh dunia," jelas Apple, sebagaimana dikutip KompasTekno dari TheVerge, Selasa (28/9/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.