Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Facebook Kesulitan Menghitung Jumlah Penggunanya Sendiri

Kompas.com - 23/10/2021, 13:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Di sisi lain, pengguna yang memiliki banyak akun sekaligus ini justru membuat jumlah pengguna aktif di salah satu demografi bahkan melebihi jumlah populasi sebenarnya.

Baca juga: Facebook Dikabarkan Bakal Ganti Nama

Tanggapan Facebook

Juru bicara Facebook Joe Osborne, mengatakan, bahwa Facebook tidak mempelajari akun duplikasi (akun yang dibuat oleh pengguna kategori SUMA) secara khusus dan dokumen presentasi internal yang bocor itu tidak mengungkapkan cerita seutuhnya.

"Tidak ada dalam cerita ini yang mengubah perkiraan akun duplikat yang kami ungkapkan dalam public filing kami, yang mencakup pengguna baru, atau yang kami berikan konteksnya di produk iklan kami, antarmuka iklan, di pusat bantuan kami, dan di tempat lain," kata juru bicara Facebook.

The Wall Street Journal melaporkan, dalam dokumen public filling kuartal III-2021, Facebook disebut memiliki 2,9 miliar pengguna aktif per kuartal II-2021.

Dari total MAU tersebut, Facebook memperkirakan sebanyak 11 persen di antaranya atau sekitar 319 juta adalah akun duplikat atau akun yang dibuat oleh pengguna dengan predikat SUMA.

Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?

Bakal berimbas ke pengiklan?

Buntutnya, kurang akuratnya jumlah pengguna aktif yang dilaporkan Facebook ini disebut-sebut dapat berimbas pada pengiklan yang seringkali menargetkan iklan berdasarkan jumlah audiens.

Facebook sendiri mengatakan tidak mematok biaya iklan berdasarkan seberapa besar audiens yang menjadi target iklan.

Namun, beberapa pengiklan kemungkinan mempertimbangkan Facebook untuk memasang iklannya karena bisa menjangkau audiens yang besar, mengingat pengguna aktif bulanan Facebook yang dilaporkan memiliki jumlah yang besar.

"Jika tujuan Anda sebagai pengiklan adalah untuk menjangkau jumlah audiens terbanyak dengan biaya terendah, maka akan ada dampak yang sangat nyata dari kesalahan jumlah hitung user aktif tersebut," kata Darren D'Altorio, kepala media sosial di salah satu agen pemasaran digital yang berbasis di AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Wall Street Journal, Sabtu (23/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com