KOMPAS.com - Saat ini, sebagian besar orang sudah mengandalkan layanan perpesanan instan, seperti WhatsApp, Telegram, dan Signal untuk berkomunikasi.
Ketiga aplikasi pesan instan ini tentu saja saling bersaing memberikan fitur terbaik untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Namun, dari ketiganya, Telegram dituding kompetitornya sebagai aplikasi perpesanan instan yang memiliki privasi pengguna paling buruk. Mengapa demikian?
Predikat Telegram sebagai "aplikasi paling buruk" itu diberikan oleh pendiri Signal, Moxie Marlinspike belum lama ini.
Dalam sebuah utas di Twitter pribadinya dengan handle @moxie, Marlinspike tak memungkiri bahwa Telegram merupakan aplikasi yang memiliki banyak fitur menarik.
"Namun dalam hal privasi dan pengumpulan data, tidak ada pilihan yang lebih buruk (dibandingkan dengan Telegram)," tuit @moxie.
Yang menarik, CEO WhatsApp Will Cathcart juga mengamini pendapat Marlinspike.
Pasalnya, menurut pantauan KompasTekno, Cathcart terlihat me-retweet kicauan Marlinspike yang menyebutkan bahwa Telegram merupakan aplikasi paling buruk bila menyangkut soal privasi pengguna.
Masih dalam utas yang sama, Marlinspike menjelaskan cara kerja "sebenarnya" dari sistem privasi perpesanan di Telegram yang ia anggap buruk itu.
Menurut Marlinspike, Telegram menyimpan semua kontak, grup, media, dan setiap pesan yang pernah dikirimkan atau diterima pengguna dalam teks biasa (plaintext) di server mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.