Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sinyal 3G di Indonesia Mau Dimatikan?

Kompas.com - Diperbarui 01/03/2022, 08:18 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

"Layanan 3G memakan bandwith yang lebih besar untuk besaran kapasitas yang sama dengan 4G, sehingga secara teknis dia membebani jaringan," kata Hendro.

Selama ini, jaringan 3G dan 4G di Indonesia memang menempati spektrum frekuensi yang sama, yaitu 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2.100 GHz. Masing-masing operator memiliki lebar pita (bandwidth) yang berbeda-beda pada frekuensi tersebut untuk menggelar layanan 3G sekaligus 4G.

Makanya, menurut Hendro, operator seluler akan lebih untung, efisien, dan optimal bila menggunakan bandwidth yang semula untuk layanan 3G, dialihkan untuk 4G.

"(Bila itu terjadi) layanan 4G secara teoritis akan bisa lebih cepat bagi pelanggan 4G," kata Hendro.

Baca juga: XL Matikan Seluruh Sinyal 3G Akhir Maret 2022

Alokasi frekuensi untuk 4G

Dedy juga mengungkapkan, saat ini, kebutuhan jaringan broadband di Indonesia sudah sangat tinggi. Sehingga memerlukan pengembangan teknologi jaringan generasi selanjutnya, seperti 4G maupun 5G yang lebih cepat.

Untuk mengakomodasi tingginya kebutuhan jaringan broadband sekaligus memberikan layanan internet seluler yang lebih baik, maka layanan internet seluler yang menggunakan teknologi 3G di Indonesia agaknya perlu dimatikan.

"Penghentian layanan seluler berbasis teknologi 3G dapat mendorong operator seluler memanfaatkan alokasi frekuensi 3G, untuk memaksimalkan kapasitas bandwidth yang ada (untuk layanan 4G)," kata Dedy.

Dengan kata lain, alokasi frekuensi yang selama ini digunakan untuk menggelar 3G sekaligus 4G, akan sepenuhnya digunakan untuk layanan 4G saja.

Dengan begitu, kata Dedy, masyarakat mendapatkan layanan teknologi 4G yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhannya yang tinggi saat ini.

Baca juga: 5 Cara Ganti Kartu SIM 3G ke 4G Telkomsel

Jumlah pelanggan 3G menurun

Menurut Dedy, hal lain yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengaji penghapusan sinyal 3G di Indonesia adalah jumlah pelanggan 3G yang disebut semakin hari semakin menurun.

Meski begitu, Dedy tidak memberikan data soal jumlah pelanggan seluler Indonesia yang masih setiap menggunakan kartu SIM 3G alias belum upgrade ke kartu SIM 4G di Indonesia. Pelanggan kategori ini juga sering disebut sebagai pelanggan 3G-only.

KompasTekno pun mencoba meminta data pelanggan 3G-only di Indonesia kepada masing-masing operator seluler, seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (perusahaan hasil merger Indosat Ooredoo-Tri), dan XL Axiata. Namun, hasilnya nihil.

KompasTekno tidak menanyakan soal jumlah pelanggan kepada Smartfren, karena operator ini sudah mematikan layanan 3G miliknya sejak 2017 lalu.

Meski tak ada data yang menyebutkan secara spesifik berapa jumlahnya, bukan berarti pelanggan 3G-only sudah tidak ada lagi di Indonesia.

Pasalnya, menurut riset OpenSignal yang dipublikasi pada Juni 2021 lalu, sejumlah masyarakat masih mengandalkan jaringan 3G dan belum pernah terhubung ke jaringan 4G.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com