KOMPAS.com - Harga smartphone diprediksi bakal lebih mahal dalam beberapa tahun ke depan.
Pasalnya, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) disebut berencana untuk menaikkan harga layanan untuk memproduksi chip di pabrik mereka sebesar 6 persen pada Januari 2023 mendatang.
Seperti diketahui, proses produksi chip TSMC dimanfaatkan oleh beragam perusahaan chip dunia. Di antaranya adalah Qualcomm untuk Snapdragon 8 Plus Gen 1, Mediatek untuk chipset seri Dimensity dan Helio, hingga Apple untuk chipset seri Bionic.
Baca juga: Riset Counterpoint: MediaTek Masih Ungguli Qualcomm di Pasar Chip Global
Beragam System-on-Chip (SoC) tersebut juga dipakai oleh aneka smartphone yang dipasarkan secara global, termasuk di Indonesia.
Nah, dengan naiknya harga biaya layanan untuk memproduksi chip di TSMC, maka pembuat chip macam Qualcomm hingga Mediatek kemungkinan juga akan menaikkan harga chip mereka ke vendor smartphone.
Pada akhirnya, vendor smartphone, yang mengandalkan chipset buatan Qualcomm, Mediatek, hingga Apple akan turut menaikkan harga jual ponsel kepada konsumen, demi menutup biaya produksi untuk satu buah perangkat.
Baca juga: Harga Smartphone Diprediksi Makin Mahal, Tertinggi di Korea Selatan
Lantas, mengapa TSMC memutuskan untuk menaikkan harga produksi chip di pabriknya di awal 2023 mendatang?
Menurut berbagai laporan, hal ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, salah satunya adalah biaya ekstra yang mungkin diperlukan untuk menambah kapasitas pabrik TSMC di Taiwan.
Konon, TSMC sendiri saat ini memang tengah berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka demi mengamankan pesanan konsumen TSMC untuk jangka panjang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.