Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zuckerberg Tampil di Iklan WhatsApp, Ejek iMessage Apple

Kompas.com - 18/10/2022, 13:47 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg terang-terangan menyebut aplikasi pesan instan bawaan perangkat Apple, iMessage sebagai pesaing utama WhatsApp.

Selama ini, Bos Meta itu selalu membangga-banggakan sistem keamanan enkripsi dari ujung ke ujung atau end-to-end encryption (E2EE) pada WhatsApp. Kini, Zuckerberg secara langsung mengejek iMessage karena tidak memiliki sistem E2EE tersebut.

Sistem E2EE di WhatsApp itu diklaim bisa melindungi seluruh chat sejak saat dikirim hingga diterima pengguna. Dengan begitu, chat disebut tetap bersifat privat dan tidak bisa diintip oleh pihak ketiga mana pun, termasuk WhatsApp sebagai penyedia layanan.

Dengan demikian, secara teori hanya si pengirim dan penerima saja yang bisa membaca pesan.

Baca juga: Pengembang Aplikasi Whatsapp Mod Digugat karena Curi Data Pengguna

Ejekan frontal Zuckerberg terhadap iMessage ini terlihat dari postingan terbaru di akun Instagram pribadinya dengan handle @zuck.

Zuck, panggilan akrab Bos Meta itu, memposting sebuah gambar tiga balon obrolan (chat bubble).

Dua chat bubble di antaranya bertuliskan "Green Bubble" berwarna hijau dan "Blue Bubble" berwarna biru. Kedua chat ini merepresentasikan chat bubble yang bisa ditemui pengguna iPhone ketika berkirim pesan di iMessage.

Sedangkan, balon chat ketiga bertuliskan "Private Bubble" dengan warna hijau muda khas WhatsApp. Ini memberi pesan bahwa pesan di WhatsApp bersifat privat/pribadi. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mark Zuckerberg (@zuck)

Bos Meta: WhatsApp lebih aman

Zuckerberg menegaskan pesan itu lewat caption atau takarir foto.

"WhatsApp jauh lebih privat dan aman daripada iMessage, dengan enkripsi ujung ke ujung yang berfungsi di iPhone dan Android, termasuk obrolan grup," tulis Zuck.

Bos Meta yang merupakan induk WhatsApp itu juga bicara soal fitur Disappearing Message yang memungkinkan pengguna bisa menghapus pesan secara otomatis dari WhatsApp dalam periode waktu tertentu dalam satu ketuk.

Baca juga: Hati-hati, Aplikasi WhatsApp Mod YoWhatsApp Bisa Curi Akun Pengguna

Tak lupa, Zuckerbeg juga memamerkan fitur perlindungan pesan yang dicadangkan (backup chat) dengan sistem keamanan enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption/E2EE) yang dirilis tahun lalu.

Sebagai "pukulan" akhir, Bos Meta dengan bangga mengatakan bahwa seluruh fitur keamanan yang ada di WhatsApp itu belum dimiliki oleh iMessage.

Materi iklan WhatsApp

Gambar yang diposting Zuck itu ternyata adalah iklan yang terpajang di Stasiun Pennsylvania (Penn Station) di kota New York, sebagai bagian dari kampanye pemasaran yang dimulai pada bulan Januari lalu. Hal tersebut dikonfirmasi oleh CEO WhatsApp Will Cathcart melalui sebuah utas (thread) di Twitter.

"Kami memperluas kampanye pemasaran yang kami mulai pada bulan Januari untuk memberi tahu orang-orang di AS tentang pentingnya enkripsi ujung ke ujung. 5,5 miliar pesan SMS masih dikirim setiap hari di AS, tetapi pesan SMS tidak aman," twit Cathcart memulai utasnya.

Awal tahun ini, WhatsApp memang membuat dan menyiarkan iklan televisi di Amerika Serikat (AS). Ini adalah kali pertama WhatsApp beriklan di televisi. Iklan tersebut mempromosikan fitur unggulan WhatsApp, seperti keamanan enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption).

Baca juga: Update WhatsApp Bawa 5 Fitur Baru, Ada Reaksi Status WA hingga Link Whatsapp Call

Meski hanya disiarankan di stasiun televisi AS, iklan pertama WhatsApp ini juga bisa disaksikan pengguna WhatsApp di negara lainnya melalui video yang disertakan Cathcart dalam thread terbarunya berikut ini.

Terispirasi dari sindiran Google untuk iMessage?

Sindiran Zuckerberg kepada iMessage dengan gambar chat bubble baru-baru ini tampaknya terinspirasi dari sindiran Google untuk iMessage pada Juni lalu.

Ketika itu, Google menyindir Apple soal perbedaan warna gelembung chat di iMessage. Google menyindir iMessage dengan pesan "Text Go Green". Sindiran itu dikemas menggunakan lagu milik Drake dengan tajuk yang sama, yaitu "Text Go Green" dari album terbaru Nevermind yang dirilis Juni lalu.

"Text Go Green" sendiri menyiratkan sindiran untuk Apple agar membuat chat antara pengguna ponsel Android dengan pengguna Apple lewat iMessage menjadi lebih inklusif. 

Seperti yang disebutkan di atas, selama ini, iMessage memiliki dua warna gelembung, yaitu biru dan hijau. Warna gelembung tersebut memang menjadi penanda untuk membedakan pesan yang dikirim dari sesama iPhone melalui iMessage, atau dari iPhone ke ponsel lain yang tidak memiliki iMessage.

Baca juga: Google Sindir Apple soal Warna Chat di iMessage

Saat menerima pesan dari ponsel lain seperti Android, gelembung chat akan berwarna hijau. Itu menandakan bahwa pesan yang diterima adalah berbentuk SMS atau MMS. Sementara saat menerima pesan dari sesama pengguna iMessage, gelembung akan berwarna biru.

Sindiran Google ke Apple ini sekaligus menjadi desakan agar perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS itu mau terbuka dan menggunakan RCS atau Rich Communication Services untuk berkomunikasi. RCS sendiri merupakan standar komunikasi yang konon dapat menggantikan SMS.

RCS bekerja mirip aplikasi chat lain seperti WhatsApp. Dengan RCS, pengguna ponsel Android bisa chatting tanpa perlu mengunduh aplikasi seperti WhatsApp atau Telegram.

Sementara iPhone, belum mendukung standar komunikasi RCS di iMessage buatannya. Sehingga pengguna Android atau ponsel non-iPhone hanya bisa mengirim pesan teks dalam bentuk SMS atau MMS, bukan chat.

Zuck khawatir dengan iMessage

Tahun lalu, Zuckerberg mengaku khawatir dengan keberadaan iMessage bikinan Apple. Pendiri Facebook Inc. ini (sekarang berganti nama menjadi Meta Platforms Inc.) ini justru memandang WhatsApp sebagai pesaing utamanya, bukan aplikasi instan lain seperti Telegram dan Signal.

Usut punya usut, alasannya adalah karena Whatsapp tidak begitu mendapatkan tempat di hati orang-orang AS. Sebab, kebanyakan orang AS lebih suka menggunakan aplikasi pesan instan bawaan di smartphone mereka, seperti iMessage yang ada di iPhone.

Karena iPhone sudah dibekali dengan iMessage, pengguna tidak perlu repot-repot lagi untuk mengunduh aplikasi pesan instan lainnya di App Store dan mendaftarkan akun baru.

"iMessage sudah terpasang di setiap iPhone. Itulah sebabnya iMessage jadi layanan pesan instan paling banyak digunakan di AS," kata Zuckerberg dalam paparan kinerja perusahaan kuartal keempat 2020.

Baca juga: Pesaing Berat WhatsApp Bukan Telegram atau Signal, Menurut Zuckerberg

Sebagaimana yang dilaporkan CEO Apple Tim Cook, ada lebih dari satu miliar perangkat iPhone yang aktif di seluruh belahan dunia per Februari 2021.

Tak mengherankan, iMessage tampil menjadi pesaing terdekat WhatsApp. Padahal, Zuck mengeklaim bahwa kebijakan privasi WhatsApp lebih andal dibandingkan iMessage.

Ia menyebut fitur enkripsi end-to-end milik WhatsApp membuatnya "jelas lebih unggul" dari iMessage.

"Saya ingin menekankan bahwa kami semakin melihat Apple sebagai salah satu pesaing terbesar kami. iMessage adalah kunci utama ekosistem mereka," ungkap Zuckerberg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rabbit R1, Gadget AI Unik dengan Desain Mirip Game Boy

Rabbit R1, Gadget AI Unik dengan Desain Mirip Game Boy

Gadget
Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer 'Orcs Must Die! 3'

Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer "Orcs Must Die! 3"

Game
Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Gadget
'Honkai Star Rail' Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

"Honkai Star Rail" Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

Game
Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Software
Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

e-Business
2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

Software
Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Gadget
Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Software
Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Hardware
Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Software
Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Software
Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Hardware
Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com