Biasanya, calon pembeli akan melakukan riset lebih dulu di Google sebelum membeli ponsel lipat. Mereka kemudian mencari ulasan (review) berbentuk video di YouTube. Jika yakin membeli perangkat lipat yang dipilih, konsumen akan kembali mencari promo di internet.
Baca juga: Survei Google: Ponsel Lipat Kian Banyak Dicari Orang Indonesia
Semakin banyak konten di internet ataupun YouTube yang mengunggah soal ponsel lipat, seperti fitur yang apa saja yang ditawarkan, dapat mendorong pertumbuhan minat beli masyarakat terhadap perangkat mutakhir ini.
“Dengan banyaknya exposure terhadap manfaat perangkat lipat di Google dan YouTube, kami yakin (hal itu dapat) membantu pengguna membayangkan fitur apa saja yang ada di ponsel sehingga meningkatkan minat beli,” tambah Stephanie.
Acuan informasi yang digunakan konsumen selama melakukan pencarian ponsel lipat adalah artikel yang ditulis media berita dan video review di YouTube.
Sebanyak 84 persen konsumen mengaku setuju bahwa konten video di YouTube mampu mendorong mereka mempertimbangkan membeli ponsel lipat.
Adapun laporan ini menggunakan metodologi penelitian dengan menarik data dari Google Trends di pencarian Google Search dan YouTube Search. Google juga menggabungkan data tren tersebut dengan data pihak ketiga dari Data Reportal, Statista, dan Kantar Research.
Setelah mengumpulkan data pencarian, Google melakukan survei yang berlangsung secara daring (online). Periode penelitian dilakukan mulai Agustus—Oktober 2023, melibatkan sekitar 1.500 responden berusia 18–55 tahun.
Responden terbagi atas laki-laki dan perempuan sama rata yang berlokasi di Pulau Jawa (60 persen) dan luar Pulau Jawa (40 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.