Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Zoom Ingin Bikin Avatar AI untuk Gantikan Peserta Meeting

Kompas.com - 09/06/2024, 14:02 WIB
Ristiafif Naufal,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO layanan konferensi video Zoom, Eric Yuan berencana membuat avatar digital yang ditenagai oleh kecerdasan buatan (AI) untuk menghadiri sebuah pertemuan atau rapat menggantikan pengguna.

Dalam sebuah wawancara dengan Nilay Patel dari The Verge, awal pekan ini lalu, Eric Yuan memaparkan rencana Zoom menjadi perusahaan berbasis AI.

Dengan AI, Zoom berniat untuk mengotomatisasi tugas dan mengurangi keterlibatan manusia dalam pekerjaan sehari-hari, termasuk juga dalam hal keikutsertaan di rapat.

"Katakanlah jika tim menunggu keputusan dari CEO atau pembicaraan penting lainnya, kembaran digital saya bisa mewakili saya dan turut serta dalam proses pengambilan keputusan," ujar Yuan.

Menurut Yuan, untuk sekarang, kemampuan AI belum cukup untuk mewujudkan impuan tersebut. Sebab, model bahasa besar saat ini masih memiliki keterbatasan.

Model bahasa besar atau LLM, adalah model AI yang mampu menghasilkan teks mirip manusia berdasarkan probabilitas seperti chatbot ChatGPT atau Copilot. Akan tetapi, hingga kini model bahasa besar masih belum mampu meniru penalaran manusia.

Baca juga: Aplikasi Zoom Hadir di Headset AR Apple Vision Pro, Rapat Virtual Terasa Lebih Nyata

Namun, Yuan mengemukakan bahwa alih-alih mengandalkan model bahasa besar yang umum untuk meniru seseorang, di masa depan, orang-orang akan melatih LLM khusus untuk meyimulasikan tiap-tiap individu.

Yuan mengungkapkan kepada The Verge bahwa saat ini semua orang menggunakan model bahasa besar (LLM) yang sama. Hal tersebut dipandangnya kurang ideal. Dia berpendapat bahwa setiap orang seharusnya memiliki LLM pribadi masing-masing.

“Pada dasarnya, itulah landasan dari kembaran digital. Dengan begitu saya bisa mengandalkannya. Terkadang saya ingin bergabung, maka saya bergabung. Jika saya tidak ingin bergabung, saya bisa mengirim kembaran digital saya. Itulah masa depan" jelas Yuan.

Dalam wawancara, Patel menolak klaim dari Yuan, ia menunjukkan bahwa LLM seringkali berhalusinasi, dengan mengambil kesimpulan yang tidak akurat, sehingga mereka tidak dapat menjadi landasan kuat untuk rencana yang Yuan jelaskan.

Baca juga: Cara Blur Background Zoom dan Google Meet via PC dan HP

Namun, Yuan tetap optimis bahwa masalah ini akan teratasi di masa depan. Lebih lanjut, Yuan menekankan pentingnya keamanan dan privasi dalam Zoom dengan memastikan percakapan yang aman guna mencegah ketika kembaran digital pengguna ditiru dan diretas.

Yuan menyebutkan dalam wawancara tersebut, bahwa perusahaannya sedang mencari cara untuk mendeteksi deepfake serta membuatnya dalam bentuk kembaran digital.

Perlu dicatat bahwa kembaran digital bukanlah satu-satunya fitur AI yang dibidik oleh Yuan. Sebab saat ini, Zoom telah memiliki fitur rangkuman rapat bertenaga AI yang dapat menghasilkan rangkuman diskusi tanpa perlu campur tangan manusia.

CEO perusahaan layanan telekonferensi yang paling banyak digunakan di dunia tersebut kemudian mendapati pertanyaan, "Jika semua orang mengirim kembaran digital mereka, untuk apa kita masih menggunakan Zoom?"

Baca juga: Zoom Kini Dilengkapi AI, Bisa Ringkas Rapat Online Otomatis

Yuan berpendapat bahwa dengan teknologi AI, orang mungkin akan memiliki lebih banyak waktu untuk pertemuan tatap muka dan bekerja lebih sedikit di masa depan.

“Anda dan saya dapat memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan lebih banyak interaksi tatap muka, tetapi mungkin tidak untuk bekerja. Mungkin untuk hal lain,” kata Yuan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Minggu (9/6/2024).

“Mengapa kita harus bekerja lima hari dalam seminggu? Di lain waktu, empat hari atau tiga hari. Mengapa kita tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga Anda?” tambah CEO Zoom tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com