Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup China Bikin Kacamata Pendeteksi Gejala Covid-19

Kompas.com - 28/04/2020, 08:50 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai upaya mulai dari aspek sosial, medis, hingga teknologi telah dikerahkan demi memberantas penyebaran virus corona. Salah satu di antaranya adalah penggunaan thermal scanner.

Thermal scanner atau pendeteksi suhu tubuh kerap digunakan untuk mengetahui apakah orang yang bersangkutan menderita demam atau tidak. Sebab, demam dinyatakan sebagai salah satu gejala yang dialami oleh penderita COVID-19.

Kini teknologi thermal scanner dapat dipasang pada kacamata. Rokid, perusahaan startup berbasis AI (artificial intelligence) asal China berhasil menciptakan kacamata yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia. Kacamata ini diberi nama T1.

Baca juga: Bose Jual Kacamata Augmented Reality di Jakarta, Berapa Harganya?

Direktur Rokid AS, Liang Guan, menyebut bahwa T1 ditenagai chipset Qualcomm serta kamera beresolusi 12 megapiksel. Kacamata ini diklaim mampu mendeteksi suhu hingga 200 orang dalam waktu dua menit, dalam radius jangkauan tiga meter.

Perangkat ini juga memiliki fitur AR (augmented reality) untuk mendukung pengoperasian tanpa tangan, dengan menggunakan perintah suara, untuk merekam video dan memotret secara bersamaan.

Selain itu, kacamata thermal T1 juga dilengkapi fitur pengenalan wajah dan manajemen data. Pengguna T1 dapat menghubungkan kacamata ini dengan perangkat lain menggunakan USB.

Rokid mengklaim sukses mengembangkan T1 dalam waktu kurang dari dua bulan, dan perangkatnya sudah banyak dipakai perusahaan-perusahaan. Namun perusahaan mana saja yang telah memakainya tidak bisa diungkap karena alasan legal.

Baca juga: Marak di Wabah Corona, Begini Cara Kerja Termometer Tembak untuk Cek Suhu Tubuh

Kendati demikian, sebuah perusahaan komersil bernama Weee!, dilaporkan telah menggunakan kacamata berteknologi canggih ini. Pendiri Weee!, Larry Liu mengatakan bahwa pihaknya telah menggunakan T1 untuk memantau suhu karyawan gudang sepanjang hari.

Sedangkan di China sendiri, T1 telah banyak digunakan oleh staf taman nasional, sekolah, dan oleh otoritas nasional untuk mendeteksi gejala Covid-19.

Liang Guan juga mengatakan bahwa kacamata ini direncanakan bakal dijual ke beberapa perusahaan B2B (business to business) di Amerika Serikat. Meski begitu, T1 dinilai dapat menuai kecaman dari regulator AS.

Sebab, negara adidaya tersebut menaruh kewaspadaan tinggi pada perusahaan China yang mengumpulkan informasi data warga negaranya. Kendati demikian, Liang Guan mengaku tidak mengumpulkan informasi dari perangkat T1 secara langsung.

Baca juga: Pantau Suhu Panas di Jakarta dan Wilayah Indonesia Lewat Aplikasi Ini

"Mengenai modul ini, kami tidak mengambil data apa pun ke jaringan komputasi awan. Privasi sangatlah penting bagi pelanggan, jadi kami menyimpan pengukuran data secara lokal saja," tutur Liang Guan.

T1 dinilai mampu mempermudah proses pemindaian suhu yang terjadi pada rumah sakit dan badan hukum yang beroperasi di Amerika Serikat.

"Kami berpikir bahwa kacamata seperti ini (T1) dapat membantu masyarakat yang masih harus bekerja di lapangan," ujar Liang Guan sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Selasa (28/4/2020).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com