Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Merek Ponsel Populer yang Sekarang Tinggal Nama

Kompas.com - Diperbarui 07/01/2022, 06:26 WIB
Conney Stephanie,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Seperti Samsung, LG sama-sama berasal dari Korea Selatan, tapi berbeda nasib di industri ponsel. Produk-produk LG sebenarnya tergolong inovatif dan terkadang bahkan bisa dibilang berani.

Baca juga: LG Resmi Tutup Bisnis Ponselnya

Misalnya, ketika LG menelurkan produk smartphone G Flex yang berbentuk melengkung pada 2013, atau Wing yang memiliki dua layar dan bisa diputar.

Sayang, aneka terobosan itu tak kunjung berhasil mengangkat posisinya di pasaran. LG pun memutuskan untuk lempar handuk pada April 2021.

5. Nexian

Nama Nexian sempat populer di Indonesia pada masa-masa awal kejayaan Android di dekade yang lalu.

Pabrikan yang merupakan brand lokal ini sempat merilis ponsel Android One pada 2015, namun setelah itu gaungnya tak terdengar lagi dan seolah lenyap dari pasaran.

Yang tersisa sekarang hanyalah sebuah website yang masih bisa diakses tapi sudah tak diperbarui lagi semenjak bertahun-tahun lalu.

6. Esia

smartphone Esia Hidayatwordpress.com smartphone Esia Hidayat

Esia sebenarnya adalah operator seluler berbasis CDMA dari Bakrie Telecom yang kemudian juga membuat ponsel. Salah satu produknya yang cukup terkenal adalah Esia Hidayah sebagai ponsel edisi Ramadhan.

Sempat populer di dekade 2000-an hingga awal 2010-an, Esia lambat laun terpuruk. Apalagi semenjak teknologi seluler Code Division Multiple Access (CDMA) ditinggalkan oleh operator-operator lain pada masa awal peralihan ke 4G.

Nama Esia kini tinggal kenangan manis bagi mereka yang dulu sempat mencicip paket telepon murahnya, sementara saham Bakrie Telecom sendiri sudah hampir 2 tahun mengalami suspensi di bursa.

7. BlackBerry

smartphone BlackberryCNET smartphone Blackberry

Merek smartphone yang dikenal dengan papan ketik QWERTY ini sebenarnya masih eksis, bahkan kabarnya akan hadir lagi dalam bentuk ponsel 5G. Tapi BlackBerry sekarang bukanlah BlackBerry yang dulu.

Sempat menjagokan sistem operasi BlackBerry OS bikinannya sendiri, perusahaan asal Kanada tersebut akhirnya menyerah dan beralih memakai Android. Namun langkah banting setir itu pun tak berhasil menyelamatkannya.

Baca juga: Ponsel BlackBerry 5G dengan Keyboard Fisik Akan Dirilis Tahun Ini

Perusahaan BlackBerry -sebelumnya Research in Motion- sudah berhenti merancang ponsel sendiri sejak 2016. Produksi smartphone bermerek BlackBerry ketika itu diserahkan ke pabrikan TCL asal China.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com