Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Bukan Makin Mahal, Harga GoFood-GrabFood Makin "Normal"

Kompas.com - Diperbarui 04/07/2022, 07:05 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Itulah yang kemungkinan besar menyebabkan pengguna mulai merasa minim diskon dan promo ketika membeli makanan via OjolFood. Sehingga total harga yang dibayarkan menjadi naik dari sebelum-sebelumnya.

Dituntut mulai untung

Semakin langkanya modal untuk bakar duit itu diperparah dengan startup yang dituntut untuk mulai mendatangkan keuntungan.

"Karena tadi sudah nggak bisa bakar duit, investor menuntut road to profitability (jalan menuju profitabilitas)," kata Yuswohady.

Rumus sederhana untuk menghitung laba adalah mengurangi pendapatan (revenue) dengan biaya operasional perusahaan (operating cost). Bila hasilnya positif, itu merupakan keuntungan. Sedangkan bila hasilnya negatif, itu disebut kerugian.

Nah, Yuswohady menjelaskan, yang dilakukan startup saat ini adalah mulai memangkas biaya operasionalnya untuk semakin mendorong kemungkinan memperoleh laba.

Biaya operasional ini termasuk subsidi untuk promo (diskon, cashback, gratis ongkos kirim) dan gaji yang "tinggi" untuk sumber daya manusianya.

Baca juga: Pengamat: GoFood-GrabFood Ciptakan Ketergantungan, Tetap Dipakai Meski Harganya Jadi Normal

Yuswohady mengatakan, dua itu membebankan biaya operasional startup. Tak heran bila kini, startup mulai memangkas promo dan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya.

"Ketika capital (modal) sulit dan permintaan untuk profitabilitas tinggi, maka kemudian subsidi itu kemudian dihilangkan. Sehingga dampaknya adalah harganya naik," kata Yuswohady.

Biaya "lain-lain" dibebankan ke pelanggan OjolFood

Menurut Yuswohady, platform akhirnya mulai menyetop subsidi dan justru membebankan biaya tersebut ke pada pelanggannya.

Misalnya, pengguna GoFood perlu membayar biaya jasa aplikasi (platform fee) dan biaya pengemasan (packaging charge) yang besarannya berbeda-beda bergantung dengan toko atau merchant yang dipilih.

Pantaun KompasTekno, platform fee yang dikenakan biasanya sekitar Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Sementara packaging fee mulai dari Rp 1.000 bahkan ada yang Rp 7.500.

Untuk GrabFood, pelanggan kini dibebankan biaya pemesanan (order fee) dan biaya pengemasan (packing fee), yang besarannya beragam bergantung dengan merchant yang dipilih.

Baca juga: Ini Sebab Harga Makanan di Ojol Food Lebih Mahal di Aplikasi Dibanding Resto

Sedangkan, konsumen ShopeeFood kini dibebankan biaya layanan dan biaya tambahan untuk restoran.

Jadi, sebenarnya, fenomena harga layanan OjolFood saat ini lebih tepatnya disebut menjadi normal.

"Kondisi yang kemarin-kemarin jangan berharap lagi, karena dulu itu tidak normal. (Harga OjolFood) yang dulu itu murah karena disubsidi," kata Yuswohady.

"Bila harga sudah "normal", mau nggak mau, konsumen akan tetap pakai (layanan OjolFood) karena sudah ketergantungan," lanjut dia.

Baca juga: Saat Pengguna GoFood dan GrabFood Keluhkan Tingginya Selisih Harga di Aplikasi dengan Resto...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com