Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amazon PHK 9.000 Karyawan, Termasuk AWS dan Twitch

Kompas.com - 21/03/2023, 07:38 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Amazon bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lagi.

Dalam beberapa minggu ke depan, raksasa e-commerce dan layanan cloud yang dirintis Jeff Bezos itu bakal mem-PHK alias layoff sekitar 9.000 karyawannya secara global.

Putaran PHK ini utamanya akan berdampak pada pegawai di bisnis komputasi awan Amazon Web Services (AWS), sumber daya manusia, periklanan, dan bisnis live streaming Twitch.

Hal tersebut diumumkan langsung oleh CEO Amazon Andy Jassy dalam sebuah unggahan di blog resmi Amazon.

"Saya menulis untuk menyampaikan bahwa kami berniat untuk mengurangi sekitar 9.000 posisi lagi dalam beberapa minggu ke depan—kebanyakan (karyawan yang terdampak) berasal dari Amazon Web Services, PXT (People Experience and Technology Solutions), periklanan, dan Twitch," tulis Jassy.

Baca juga: Amazon PHK Karyawan Besar-besaran, 18.000 Orang Terdampak

Ini menjadi gelombang PHK kedua bagi Amazon di tahun 2023. Sebelumnya, pada Januari lalu, Amazon juga melakukan PHK besar-besaran dengan merumahkan lebih dari 18.000 pegawainya secara global. Angka PHK tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah berdirinya Amazon.

Menghemat biaya operasional

Putaran PHK kedua Amazon ini bertujuan untuk merampingkan biaya operasional perusahaan.

Dalam tulisannya, Jassy mengungkapkan, PHK 9.000 karyawan ini dilakukan setelah Amazon menyelesaikan penganggaran tahunan tahap kedua.

Selama penganggaran, setiap pemimpin divisi membuat keputusan ulang soal investasi dan prioritas untuk divisinya di masa mendatang.

Nah, proses inilah yang terkadang menyebabkan pengurangan posisi, terkadang menyebabkan perpindahan orang dari satu divisi ke divisi lainnya, dan terkadang justru mengarah ke pembentukan divisi baru.

Baca juga: Karyawan Amazon Diminta Tidak Sembarangan Pakai ChatGPT

Penganggaran tersebut membuat Amazon mem-PHK 18.000 karyawan pada Januari lalu. Setelah fase kedua penganggaran selesai, ternyata Amazon juga masih perlu layoff 9.000 karyawan untuk merampingkan biaya operasional perusahaan.

Meski begitu, Amazon tak menutup kemungkinan masih akan merekrut karyawan baru di beberapa area bisnis yang diprioritaskan.

Semua pegawai yang terkena layoff, kata Jassy, akan menerima paket pesangon yang mencakup uang pisah, tunjangan asuransi kesehatan transisi, dan dukungan penempatan kerja eksternal.

Menurut laporan CNBC, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (21/3/2023), CEO Twitch Dan Clancy telah mengungkapkan, sekitar 400 orang pegawainya akan diberhentikan sebagai bagian dari putaran PHK terbaru Amazon.

Hal ini menyusul pertumbuhan pengguna dan pendapatan Twitch yang tak sesuai harapan perusahaan.

Amazon Web ServiceIstimewa Amazon Web Service

Efek pandemi

Amazon melakukan PHK terbesar dalam sejarah perusahaan setelah melakukan perekrutan besar-besaran selama pandemi Covid. Tenaga kerja global Amazon membengkak menjadi lebih dari 1,6 juta karyawan pada akhir 2021. Angka tersebut naik dari 798.000 pada kuartal keempat 2019.

Bila sedikit kilas balik ke belakang, Amazon menjadi salah satu perusahaan teknologi yang mendapatkan "rezeki nomplok" saat pandemi Covid-19 merebak. Sebab, orang-orang yang berdiam di rumah berbondong-bondong beralih ke belanja online, misalnya.

Baca juga: Pendiri Amazon Pastikan Akan Donasikan Sebagian Besar Hartanya

Bisnis Amazon di bidang e-commerce (amazon.com), bahan makanan (Amazon Fresh), hingga komputasi awan (Amazon Cloud Services/AWS) pun ikut subur.

Ketika itu, untuk memenuhi permintaan, Amazon pun menggandakan jaringan logistiknya dan merekrut ratusan ribu karyawan baru. Sehingga, tenaga kerjanya membengkak menjadi 1,6 juta orang pada akhir 2021.

Namun, kini, permintaan tersebut cenderung melambat seiring dengan orang-orang yang mulai kembali beraktivitas seperti biasa. Jassy pun mulai meninjau secara luas pengeluaran perusahaan karena memperhitungkan penurunan ekonomi dan pertumbuhan yang melambat dalam bisnis ritelnya.

Alhasil, Amazon juga mulai berhitung dan melakukan pemotongan biaya operasional hingga pengurangan pegawai seperti saat ini.

Amazon juga dilaporkan membekukan perekrutan tenaga kerja korporatnya, menghentikan beberapa proyek eksperimental, dan memperlambat perluasan gudangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com