Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Mau Buat Chip Sendiri, Indonesia Harus Mulai Sekarang

Kompas.com - Diperbarui 15/11/2023, 08:44 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Empat poin MOU Polytron dan IMEC

Kemitraan strategis antara Polytron dan IMEC diharapkan bisa membuka pintu bagi pertukaran pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan kolaborasi kedua pihak.

Lewat kerja sama ini, Polytron dan IMEC berkomitmen memberdayakan individu dan perusahaan Indonesia agar dapat berperan dalam lanskap semikonduktor global.

Baca juga: Pengalaman Membeli dan Memasang STB Polytron untuk Nonton Siaran TV Digital

"Penelitian dan sumber daya kelas dunia kami akan membantu dan melengkapi Indonesia dengan pengetahuan dan inovasi yang diperlukan," ujar Pre-Sales Technical Suppot Manager IMEC Luc Laeveren dalam keterangan tertulis.

Ada empat poin utama dalam MoU yang ditandatangani kedua pihak, selengkapnya sebagai berikut.

  1. Riset dan berbagi pengetahuan. Dalam hal ini IMEC akan berbagi penelitian dan keahlian mutakhirnya dalam desain chip semikonduktor, sehingga Polytron dapat menggunakan kesempatan ini sebagai pengembangan inovasi teknologinya.
  2. Pelatihan dan pengembangan. Dengan kegiatan lokakarya, seminar, dan program pelatihan kolaboratif yang akan diselenggarakan, maka dengan demikian dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
  3. Peluang belajar dan magang. IMEC akan memberikan kesempatan bagi pelajar dan profesional Indonesia untuk mendapatkan pengalaman langsung di fasilitas penelitian kelas dunia di Belgia.
  4. Mengembangkan proyek penelitian bersama. Kedua organisasi akan terlibat dalam proyek penelitian kolaboratif untuk mengatasi tantangan spesifik industri dan mendorong inovasi.

Ingin cetak ratusan desainer chip dari Indonesia

Menurut Joegianto, Polytron akan mendirikan yayasan untuk mewadahi realisasi kerja sama pengembangan SDM desainer chip di Indonesia tersebut.

Rencananya kegiatan foundation itu akan dimulai tahun depan setelah mendapat pengukuhan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Inisiatif ini diharapkan bisa menjaring calon desainer chip dari universitas-universitas top dengan jurusan engineering terkait, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Binus University, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia.

Kebutuhan lain, seperti lokasi dan alat pendukung yang harganya mencapai miliaran rupiah, menurut Joegianto, turut diakomodir oleh Kementerian Perindustrian dengan menyediakan gedung PIDI (Pusat Industri Digital 4.0, Jakarta).

"Targetnya, dalam waktu 5 tahun kami bisa menelurkan 50 hingga 100 orang desainer chip," pungkas Joegianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com