Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Meta: Anak Muda di Indonesia Pakai Medsos untuk Menyuarakan Isu Penting

Kompas.com - 28/03/2024, 10:32 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Untuk mengakomodasi hubungan itu, Meta menghadirkan berbagai pembaruan di media sosialnya, seperti fitur edit pesan langsung (direct message/DM) di Instagram, fitur polling di Threads, hingga fitur WhatsApp Channel untuk terkoneksi dengan orang yang diminati.

Baca juga: Meta, Microsoft, dan X/Twitter Ramai-ramai Tuntut Apple, Ini Penyebabnya

Beralih ke topik "Fashion dan kecantikan", sebanyak 65 persen pengguna muda cenderung mengikuti kreator yang memiliki gaya fashion kasual, untuk mendapatkan inspirasi atau "meniru" gayanya itu.

Terkait ini, sebanyak 74 persen pengguna muda pernah ikut membeli barang yang sedang tren.

Lalu, sebanyak 86,5 persen responden muda menganggap perawatan diri melalui skincare itu penting. Akan tetapi, sebanyak 42,5 persen responden mengatakan masih belum bisa konsisten dalam penggunaan skincare.

Untuk topik "Kreator", ada sekitar 43 persen responden yang mengikuti kreator kesukaan mereka karena tertarik dalam skill yang dimiliki.

Melihat sudut pandang pengguna, ada sekitar 47 persen responden yang masih ragu tampil sebagai kreator, karena mereka kurang percaya diri dan tidak ingin menjadi sosok yang dikenal banyak orang.

Melek finansial

Tak hanya membahas kebiasaan responden di media sosial, survei Meta dan Cretivox juga menggali kepribadian Gen-Z itu sendiri secara lebih dalam.

Dalam topik "Finansial", survei menunjukkan bahwa pengguna muda saat ini melek finansial. Sebanyak 66,5 persen pengguna muda menganggap asuransi aset dan jiwa penting untuk jangka waktu ke depan.

Kemudian, sebanyak 58 persen di antaranya memilih untuk memakai uang guna membeli properti sebagai aset berjalan.

"Saya tidak menyangka bahwa pengguna muda sudah mulai melek finansial. Mereka memahami bahwa asuransi bukanlah terbatas untuk perjalanan saja, tetapi juga untuk jiwa dan aset," kata Ridho selaku perwakilan dari Cretivox kepada KompasTekno.

Jawaban responden dari Nusa Tenggara Timur cukup berbeda. Mereka memilih untuk tidak menggunakan asuransi aset atau jiwa, karena mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menanggungnya. Jadi, asuransi justru lebih dianggap sebagai beban.

Adapun pengguna yang ingin meningkatkan finansialnya di Meta bisa memanfaatkan fitur memonetisasi konten, mulai dari langganan (subscription), iklan di Instagram Reels, hingga Meta Verified.

Hasil survei berikutnya pada topik "Interaksi Sosial", sebanyak 72,5 persen pengguna muda memilih untuk melakukan aktivitas ringan saat bertemu dengan teman, misalnya eksplorasi ke tempat yang belum pernah dikunjungi.

Baca juga: Facebook Ultah Ke-20, Mark Zuckerberg Nostalgia Pasang PP Jadul

Untuk kesehatan mental dan perkembangan karir alias "Wellbeing", sebanyak 42 persen responden menginginkan kesuksesan profesional, sedangkan 34 persen menginginkan kedamaian hati dan pikiran.

Sebanyak 35 persen pengguna menghilangkan stres tergantung pada situasi saja, kemudian sebanyak 28,5 persen pengguna muda menggunakan Meta Platform untuk scrolling media sosial demi melepaskan stres.

Terkait kesehatan mental pengguna, Meta menyediakan fitur untuk menyembunyikan konten yang berpotensi sensitif di Instagram dan Facebook, kemampuan mengaktifkan notifikasi jam malam, serta pengaturan batasan waktu harian pada aplikasi yang digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com