Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Pengguna WhatsApp di Indonesia, Bertahan demi Stiker hingga Pindah Aplikasi

Kompas.com - 16/01/2021, 10:11 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Aulia mengaku enggan pindah ke aplikasi lain karena sesederhana tidak familiar dengan fitur-fitur pada aplikasi perpesanan di luar WhatsApp. "Apalagi Signal, saya baru denger banget belakangan ini," lanjutnya.

Menurut Aulia, pindah ke aplikasi perpesanan lain juga merepotkan, apalagi bila harus mengajari orangtua-nya yang notabene tidak begitu tech savvy seperti anak muda kebanyakan.

Pengguna lain yang meminta identitasnya disamarkan menyebut alasan yang cukup jenaka. "Gue tetep pilih pake WA, cuma karena koleksi stiker gue udah banyak, apalagi yang jorok-jorok lol," tulis pengguna tersebut di Instagram.

Alasan serupa dilontarkan seorang pengguna di Jakarta. Ia menyebut alasan tidak beralih dari WhatsApp hanya karena kumpulan stiker yang sudah dikumpulkan sejak lama.

"Pilih WhatsApp lah, stiker muke-muke (wajah) absurd temen gw yang memeable ada semua di WA wkwkwkw," ujar pengguna tersebut.

Baca juga: Pesan Berantai Ajak Pengguna WhatsApp Beralih ke Aplikasi Lain, Haruskah Diikuti?

Terpaksa setuju

Berbeda dengan Aulia, Felix mengaku belum memberikan keputusan apapun terhadap kebijakan baru WhatsApp tersebut.

Namun Felix mengakui WhatsApp sudah terlanjur menjadi aplikasi yang memiliki peran penting dalam kehidupannya. "Setiap dari kita pasti pake WhatsApp, baik untuk urusan profesional atau komunikasi sama teman, keluarga, dan pacar," lanjutnya.

Di sisi lain, Felix sebenarnya juga khawatir soal bagaimana data pribadinya diproses dan dibagikan.

"Tapi ya kita nggak hidup di dunia yang ideal. Teknologi itu memang dibuat untuk keuntungan atau profit bagi beberapa pihak, misalnya pengiklan," kata Felix.

Pada akhirnya, Felix mengakui tak punya pilihan lain selain setuju dengan kebijakan baru WhatsApp dan mengorbankan beberapa informasi dirinya digunakan untuk keperluan promosi atau iklan.

Senada dengan Felix, akun Twitter dengan handle @NouvalHS juga mengatakan ia terpaksa akan menyetujui pembaruan itu.

Soal berbagi data antara WhatsApp dan Facebook, Nouval mengaku tidak kaget lagi. Ia mengatakan, sudah menjadi rahasia umum bila perusahaan teknologi menggunakan data penggunanya untuk alasan meningkatkan layanan dan kepuasan pengguna.

"Inget kalau produknya gratis, maka kita lah produknya," tuit @NouvalHS.

Menurut Nouval, sejauh data pengguna digunakan sebatas untuk analisis pasar seperti memberikan rekomendasi layanan, itu bukan masalah besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com