Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evolusi Jaringan Seluler dari Masa ke Masa, 1G hingga 5G

Kompas.com - 28/05/2021, 11:11 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Cengn

Selain itu, jaringan seluler genari keempat ini turut menawarkan latensi yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan sedikitnya proses buffering, peningkatan pada kualitas suara, serta kualitas streaming dan kecepatan unduh yang lebih cepat.

4G juga dikenal sebagai jaringan seluler berbasis IP pertama di dunia, yang mampu mengakomodasi Quality of Service (QoS) serta akses broadband nirkabel pada Multimedia Messaging Service (MMS), percakapan video, TV seluler, konten HDTV, hingga Penyiaran Video Digital (DVB).

Namun dalam waktu yang relatif singkat sejak diperkenalkan, jaringan 4G sudah mulai berjuang untuk mengatasi tuntutan yang datang silih berganti.

Adapun tuntuan yang dimaksud mencakup kemunculan teknologi Augmented Reality (AR), kendaraan otonom, serta pertumbuhan Internet of Things (IoT). Hal ini seakan-akan menuntut jaringan 4G untuk tumbuh semakin cepat, dengan permintaan bandwidth seluler yang tumbuh dengan semakin cepat pula.

Selain haus bandwidth, aplikasi yang bermunculan saat ini turut membutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah. Faktor ini kemudian memicu permintaan untuk jumlah koneksi yang semakin tinggi hingga lebih dari 29 miliar koneksi pada tahun 2022, menurut Ericsson.

Mengetahui jaringan 4G/LTE yang hampir mencapai kapasitas maksimunnya, International Telecommunications Union (ITU), kemudian mulai menetapkan spesifikasi persyaratan untuk jaringan 5G pada tahun 2015.

5G

Jaringan 5G diluncurkan secara perdana di Korea Selatan pada Maret 2019. Jaringan seluler generasi kelima ini kemudian diboyong oleh provider lokal, seperti KT, LG Uplus, dan SK Telecom.

Saat ini, Kanada merupakan salah satu negara bagian yang sudah mengadopsi penggunaan jaringan seluler 5G di kota-kotanya.

Dari segi konektivitas, 5G diklaim mampu menyediakan kecepatan data hingga 20 kali lebih cepat dibanding 4G. Di Kanada, hasil pengujian speed internet menunjukkan angka 169,46 Mbps, atau 205 persen lebih cepat dari 4G.

Selain dari segi kecepatan, latensi dan ukuran bandwidth yang dimiliki 5G juga tergolong lebih baik. Latensi pada jaringan ini cenderung lebih rendah, yakni 10 milidetik.

Angka ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dari jaringan 4G yang memiliki latensi rata-rata sekitar 50 milidetik.

Beberapa sumber turut menyebutkan bahwa latensi jaringan 5G bisa turun lebih jauh lagi, hingga mencapai angka 1 milidetik.

Ukuran bandwidth 5G juga cenderung lebih besar, yakni 30 GHz dan 300 GHz. Hal ini terbilang lumrah, mengingat 5G merupakan salah satu persyaratan penting dari perkembangan IoT di wilayah smart city dan industri lainnya.

5G di Indonesia

Dengan diresmikannya jaringan 5G Telkomsel pada 27 Mei lalu, membawa perkembangan jaringan seluler di Indonesia ke babak yang baru.

Selaku operator seluler pertama yang menggelar layanan 5G di Indonesia, Telkomsel diketahui menggunakan pita frekuensi 2.300 MHz dan 1.800 MHz untuk jaringan tersebut.

Setelah resmi digulirkan, pihak Telkomsel menjelaskan bahwa pengguna tidak perlu melakukan pendaftaran ulang atau mengganti kartu SIM Telkomsel apabila ingin menikmati layanan internet baru tersebut.

Saat ini, Telkomsel telah menggelar jaringan 5G di enam titik yang tersebar di Jabodetabek. Keenam titik tersebut mencakup area residensial di Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra, dan Alam Sutera.

Di luar Jabodetabek, Telkomsel berjanji akan turut membawa jaringan 5G miliknya ke kota-kota besar lainnya seperti Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan.

Di samping keenam wilayah tadi, jaringan 5G Telkomsel juga bisa diakses di Institut Teknologi Bandung, Telkom University, Jawa Barat, dan Telkomsel Smart Office, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com