"Hard Drive 32 GB. Itu laptop atau hape siomi?" kicau @Tresna_Dewiii.
yg bilang make sense stay di goa aja ya, jangankan dari harga 10jt, dari 7jt pun ini jauh banget dari range harga dan fungsinya.
32gb tu jaman 2001 gue inget masih pentium 4 windows xp. ini 2021 gila, udah ketinggalan 20 tahun ????
— duwket. (@duwket) July 30, 2021
Netizen lain berpendapat, laptop dengan spesifikasi yang dicantumkan Kemendikbud Ristek tak akan sanggup mengakomodasi kebutuhan pengguna saat ini.
"anjir core 2 kecepatan 1.1ghz, kuat buka apaan, udah eranya ssd ini cuma 32GB, chrome os lagi.. 11 inch mah notebook bukan laptop, pengadaan gini ngawur bener anggarannya," twit @mondaytrez.
Pendapat yang senada juga diutarakan akun dengan handle @Obexlix. Menurut dia, zaman sekarang pengguna akan menggunakan laptop untuk beberapa program dan aplikasi sekaligus. Dengan demikian, laptop program pemerintah ini tak bisa mengimbanginya.
"Prosessor Core 2 duo itu leptop gue jaman masih main ayo dance sama Ragnarok ini dibawahnya satu generasi. Ini mah jaman sekarang buka Ms Word+PDF+Yutube+Google+facebook wafat tuh leptop," twit @Obexlix.
Dalam pengadaan laptop untuk pelajar ini, netizen juga menyoroti harga unit laptop yang terlampau mahal untuk spesifikasi yang demikian.
Bila dikalkulasi secara kasar, alokasi dana Rp 2,4 triliun dengan realisasi pembelian 240.000 laptop program pemerintah ini menjadikan harga laptop per unitnya di kisaran harga Rp 10 juta, termasuk untuk proyektor dan layarnya, printer, scanner, wireless router, konektor tipe C ke HDMI dan VGA, serta headset.
Baca juga: Acer: Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi untuk Beralih ke Chromebook
"10 juta harusnya bisa dapet Intel core i7, RAM 8GB sama HDD 1TB. Itumah spek laptop harga 4-5 jutaan," twit @@Endryaz.
"Yang bilang make sense stay di goa aja ya, jangankan dari harga 10jt, dari 7jt pun ini jauh banget dari range harga dan fungsinya," twit akun dengan handle @duwket.
Meski terbilang fullset karena termasuk barang seperti printer, scanner, dan lainnya, akun dengan handle @oligarcat menilai alokasi dana itu masih tidak masuk akal.
Laptop spek segitu 4jt, printer 650rb, scanner 800rb, router 300rb, connector yang jelas murah ya. ga sampe 6jt tuh kalo mereka bilang fullset itunya jg.
— all the money goes to (@oligarcat) July 29, 2021
Netizen juga ramai-ramai membandingkan spesifikasi minimal dan harga kisaran laptop program pemerintah ini, dengan laptop milik netizen yang dinilai memiliki spesifikasi lebih tinggi dan harga yang lebih murah.
Misalnya, akun @keepcipritttt yang mengaku memiliki laptop seharga Rp 2,7 juta dengan prosesor Intel Core i5. Bila ditelusuri di laman resmi Intel, Core i5 memiliki empat hingga enam core, dengan base clock, kecepatan, serta besaran cache yang berbeda-beda di tiap versinya.
Baca juga: Zyrex Rilis 2 Laptop Chromebook Baru di Indonesia, Bisa untuk Belajar Online
"laptop gw 2,7jt, udah dapet spek i5, ram 4gb ddr, hdd 500gb. ini 7jt dapat spek ampas gini gimana ceritanya," twit akun dengan handle @keepcipritttt.
"10 jt gw udah dapet core i5 10th gen seri H + gtx 1650ti + ssd 512 gb, lah ini ....?" twit @hikmatkbjksnaan.
"Itu spek apaan. 10 juta atau 7 juta? 7 juta banyak banget lenovo dell hp yang jaauuuuuhhhh lebih bagus," kicau @jordyyst.
diketawain vivobook gw 8jt hasil nyicil 6bln wkwkwk
— #ProgrammerGagal (@nugiwidi) July 29, 2021
mana udah bisa main fifa 21, pes 21, gta v, nba 2k21, wwe 2k20 pic.twitter.com/gKlhbY1w6J
Harga dan spesifikasi begini sih diketawain sampe nangis ama @XiaomiIndonesia ???????????? pic.twitter.com/yyzi1Ot4q6
— Andika Tri Saputra (@AndikaWebeb) July 29, 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.