KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari Twitter. Pendiri Twitter Jack Dorsey mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan CEO perusahaan mikroblogging itu.
Jack mengumumkan sendiri kabar tersebut dalam sebuah twit yang diunggah lewat akun pribadinya dengan handle @jack.
"Tidak yakin apakah orang-orang sudah tahu, tapi saya mundur dari Twitter," twit Jack yang ikut melampirkan sebuah tangkapan layar e-mail berisi alasan pengunduran dirinya dari Twitter.
Dorsey beralasan bahwa Twitter, sudah mantap berdiri tanpa harus ditanganinya lagi. Dorsey sendiri sudah 16 tahun berkiprah di Twitter dengan berbagai posisi, mulai dari co-founder, CEO, kursi eksekutif, interim CEO, hingga menjadi CEO lagi untuk yang kedua kali.
Baca juga: Sosok Parag Agrawal, CEO Baru Twitter Pengganti Jack Dorsey
not sure anyone has heard but,
I resigned from Twitter pic.twitter.com/G5tUkSSxkl
— jack?? (@jack) November 29, 2021
Perjalanan Twitter sejak berdiri hingga menjadi salah satu platform media sosial tershohor di muka bumi tentu tidak bisa dipisahkan dari peran Dorsey. Selama belasan tahun, perjalanan Dorsey di Twitter penuh tantangan.
Mulai dari pergantian pemimpin yang begitu cepat, sempat ditinggal pengguna, hingga berselisih dengan para politisi dunia.
Lantas, bagaimana perjalanan Dorsey ikut membantu mendirikan, mengembangkan, hingga mengomandoi Twitter selama ini?
Baca juga: Profil Jack Dorsey, Pendiri Twitter dan Anak Punk yang Rajin Puasa
Pria bernama lengkap Jack Patrick Dorsey ini lahir 19 November 1976 di St. Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat. Ilmu pemograman didapatkannya secara otodidak.
Dorsey belia menggunakan komputer lawas Macintosh yang dibelikan ayahnya. Tahun 1999, Dorsey harus di-drop out (DO) dari kampusnya, New York Univesity. Ia lalu pindah ke California, dan di sinilah cikal bakal Twitter tumbuh.
Cerita bermula saat Dorsey direkrut sebagai programer di Odeo, sebuah startup yang fokus di bidang podcasting. Odeo didirikan oleh Evan Williams, Biz Stone, dan Noah Glass.
Evan Williams bukan nama asing di dunia teknologi dan internet waktu itu. Ia adalah pendiri Blogger, platform blog yang kemudian dijual ke Google. Setelah menjual Blogger ke Google, Williams mendirikan Odeo. Namun Odeo harus tutup lantaran Apple juga mengumumkan platform podcast untuk iPod di tahun 2005.
Pasar Odeo pun lambat laun terkikis oleh Apple. Williams dkk kemudian memutar otak untuk mencari ide segar. Mereka kemudian berburu ide dari karyawan internal Odeo.
Singkat cerita, ide Dorsey menarik perhatian Williams, Glas, dan Stone. Ide itu sebetulnya sudah dikembangkan Dorsey lewat perusahaannya yang didirikan tahun 2000.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.