Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrasi Siaran TV Analog ke Digital Tak Pakai Tahapan Lagi, Utamakan Daerah yang Siap

Kompas.com - 19/08/2022, 19:14 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak lagi menggunakan istilah tahapan untuk migrasi TV analog ke digital (analog switch off/ASO). Mereka kini fokus pada daerah yang sudah siap.

Sebagai permulaan, Kominfo menetapkan fokus migrasi siaran TV analog ke digital saat ini adalah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Rencana tersebut berubah dari jadwal semula yang terdiri atas tiga tahapan. Tahap pertama akan dimatikan paling lambat pada 30 April 2022, tahap II pada 25 Agustus, dan tahap akhir akan dilakukan selambat-lambatnya pada 2 November 2022.

Menurut Plt. Dirjen PPI Kominfo, Ismail, praktik ASO tidak lagi dibagi dalam tiga tahap wilayah seperti di atas, melainkan "multiple ASO" atau dilakukan di beberapa daerah yang dinilai siap migrasi ke TV digital. Tenggat akhir dari multiple ASO ini tetap 2 November 2022.

Baca juga: 5 Beda TV Analog dan Digital

Ismail tak menjelaskan mekanisme penentuan kesiapan suatu daerah hingga dinilai siap untuk disetop siaran TV analognya, dan dimigrasi ke digital.

"Sudah diputuskan sejak 31 April, ASO dijalankan multiple ASO, bukan tiga tahap seperti sebelumnya," kata Ismail dalam diskusi publik bertajuk Dukung Era Baru TV Digital: Jabodetabek siap ASO, yang digelar di Jakarta, Jumat (19/8/2022).

"Tetapi kita multiple ASO, (berdasarkan) setiap daerah yangg siap dilakukan ASO," lanjut Ismail.

Saat ini, Ismail mengatakan pihaknya sedang fokus pada wilayah Jabodetabek. Ketika wilayah tersebut dinyatakan siap, maka Kominfo akan mengumumkannya ke publik untuk melangsungkan penghentian siaran TV analog dan migrasi ke TV digital.

Akan tetapi, Ismail tak menjelaskan tenggat ASO di Jabodetabek, meskipun jika berkaca pada jadwal sebelumnya ditetapkan per tanggal 25 Agustus nanti.

"Kita sekarang konsentrasi di Jabodetabek. Begitu Jabodetabek siap, kita langsung umumkan ASO. Bisa tanggal 25 (Agustus), bisa lebih cepat, bisa mundur juga. Intinya kesiapan dari distribusi Set Top Box (STB) masyarakat miskin. Itu sedang berjalan," papar Ismail.

Baca juga: 5 Smart TV Murah buat Nonton Siaran TV Digital Tanpa STB, mulai Rp 1 Juta-Rp 2 Jutaan

Terkait distribusi STB di Jabodetabek, Ismail menyatakan pihaknya sudah membeli perangkat tersebut dan merencanakan pendistribusiannya bagi masyarakat di Jabodetabek.

STB gratis hanya cakup 40 persen warga DKI Jakarta

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali menyatakan 123.000 rumah tangga di provinsi DKI Jakarta masuk kriteria penerima bantuan STB gratis. Namun, alokasi STB gratis untuk wilayah Jakarta ditetapkan hanya sekitar 50.059 rumah tangga.

Dengan kata lain, alokasi tersebut hanya mencakup 40 persen dari total rumah tangga di Jakarta yang masuk kriteria penerima bantuan STB gratis. Jumlah itu bahkan belum termasuk rumah tangga di Kepulauan Seribu.

Yang memiliki TV analog 123.000. Tetapi info yang kami dapatkan untuk Jakarta, STB untuk 50.059 rumah tangga, kurang separuhnya atau sekitar 40 persen. Belum termasuk warga kami di Kepulauan Seribu. Ada 30.000-an di Kepulauan Seribu yang tidak termasuk ke 50.059 rumah tangga," kata Matali.

Baca juga: 3 Wilayah yang Tidak Bisa Menonton Siaran TV Analog Mulai Hari Ini Pukul 24.00 WIB

Oleh karena itu, Matali berharap pemerintah memperluas dukungan infrastruktur sinyal siaran digital agar dipeluas, utamanya ke Kepualaun Seribu. Dengan begitu, siaran digital bisa dinikmati oleh lebih banyak masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com